Pemahat Zaman

Dia mengenal sosok sang penggugah

Yang dikirim oleh Tuhan lewat ruang dan waktu

Bersamanya ia menelusuri tingkah dan polah

Untuk kemudian menjadi bahan tumpu.

Begitu banyak sudah mereka menghabiskan lembar

Yang tidak hanya sebatas untaian

Yang tidak hanya sebatas umbar

Yang tidak hanya sebatas puritan dan buritan.

Ia telah mewujud menjadi sebuah monumen peristiwa

Yang di dalamnya melibatkan dia dan mereka

Dalam ornamen tawa dan canda juga nestapa tapi penuh makna

Yang hasilnya bisa dilihat, dirasakan, dan dinikmati oleh semesta.

Kini, perjalanan penuh warna tersebut harus terus berlanjut

Berisikan cita dan cinta akan sesuatu yang bermanfaat

Bukan untuk dia, tapi untuk mereka yang telah menitip harapan

Kepada jiwa dan nadi perubahan.

Mereka hanya butuhkan kesetiaan udara dan tanah

Air yang jernih, fleksibel dan hidup

Semangat dan kekuatan matahari

Bulan yang teduh nan arif.

Biarkan sang waktu yang akan menilai dengan inderanya

Apakah mereka akan tetap setia ataukah

Berpaling karena godaan profan atau

Deraan tansenden

Karena sejarah hanya milik jiwa-jiwa yang konsisten.

Maka, tunggulah mereka akan datang

Menantang setiap peluang yang menjelang

Bersama kesadaran luasnya samudera dan

Kemampuan seteguh karang.

Adakah yang abadi selain perubahan itu sendiri

Adakah yang lebih berarti dari arti itu sendiri

Adakah yang lebih bermakna dari makna itu sendiri

Adakah yang lebih bermanfaat dari manfaat itu sendiri.